Mengenal Penyebab dari Timbulnya Penyakit Lupus -Tubuh kita memiliki keluaran macau sistem imun yang berfungsi melawan serangan/infeksi dari luar yang mengancam, misalnya bakteri, virus, atau jamur. Namun pada beberapa kondisi sistem ini berlebihan dan tak mampu membedakan sel-sel tubuh yang normal dan yang sel-sel yang patogen sehingga justru membahayakan tubuh sendiri. Penyakit lupus adalah salah satu bentuk kondisi kegagalan fungsi sistem imun tersebut. Upaya pengobatan yang dilakukan saat ini mampu mengendalikan aktifitas penyakit sehingga perburukan dan komplikasi yang ditimbulkan dapat dicegah sehingga penyintas/pengidap bisa memiliki usia harapan hidup yang normal jika mendapat penanganan yang tepat.
Penyebab Penyakit Lupus
Penyebab pasti penyakit lupus tak diketahui. Namun ada beberapa potensi pemicunya, seperti:
- Genetik: riwayat lupus dalam keluarga membuat orang lebih rentan terkena penyakit ini
- Infeksi: infeksi tertentu bisa menimbulkan lupus atau membuat lupus kambuh
- Sinar matahari: paparan sinar matahari bisa memicu lupus dan menyebabkan lesi pada kulit
- Hormon: diduga ada kemungkinan hormon estrogen sebagai pemicu lupus karena banyak wanita mengalami gejala lupus sebelum periode menstruasi dan/atau selama kehamilan saat produksi estrogen tinggi
- Obat-obatan: obat tertentu, seperti obat antikejang dan antibiotik, dapat memicu gejala lupus
Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Lupus
Penyakit lupus menimbulkan gejala yang spaceman slot berbeda-beda dan seringkali membingungkan sehingga mungkin butuh waktu lebih lama hingga bisa ditegakkan diagnosis. Gejala penyakit ini serupa dengan banyak penyakit lain sehingga kerap disebut “si peniru ulung”, “seribu wajah”. Dokter akan membuat diagnosis lupus dengan memeriksa gejala yang dialami, seperti demam, pembengkakan, ruam, dan nyeri sendi. Dokter juga akan mengecek riwayat kesehatan pasien dan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengidap penyakit lupus. Adapun tes yang umumnya digunakan untuk mendiagnosis penyakit lupus adalah antinuclear antibody (ANA) test. Tes ini tidak spesifik digunakan untuk lupus, tapi hasilnya bisa membantu dokter mendapatkan informasi lebih banyak tentang kondisi pasien guna menegakkan diagnosis. Tes lain juga mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi penyakit lupus yang diderita pasien, seperti:
- -Tes hitung darah lengkap
-Asesmen kondisi ginjal dan hati
-Tes analisis urine
-Pemindaian sinar-X pada dada
-Ekokardiogram atau USG jantung
-Biopsi kulit
Komplikasi Penyakit Lupus
Penyakit lupus bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi yang ringan hingga serius, seperti:
- -Anemia
- -Risiko perdarahan atau pembekuan darah
- -Radang pembuluh darah
- -Kerusakan ginjal atau gagal ginjal
- -Radang selaput rongga dada
- -Sakit kepala
- -Perubahan perilaku
- -Halusinasi
- -Stroke
- -Kejang
- -Radang otot jantung
- -Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung
Cara Mengatasi Penyakit Lupus
Penyakit lupus tak bisa disembuhkan atau dihilangkan tapi bisa dikendalikan. Penanganan penyakit ini meliputi upaya menekan aktifitas sistem imun, pemantauan terhadap kondisi pasien dan perawatan terhadap gejalanya. Jenis penanganan yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan sejauh mana sistem tubuh terpengaruh. Seringkali pasien memerlukan kombinasi penanganan profesional, antara lain:
Pengobatan
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Lalu obat rajamahjong kortiskosteroid sebagai penanganan jangka pendek untuk kasus lupus sedang hingga parah. Kemudian beberapa obat yang spesifik seperti antimalaria dapat mengurangi respons autoimun tubuh. Obat lainnya juga bisa digunakan untuk meredam respons sistem imun yang abnormal dan meredakan gejala lain.
Istirahat dan olahraga
Istirahat dapat meredakan rasa lelah, nyeri, dan peradangan. Olahraga juga penting untuk menjaga kekuatan otot, mengurangi kekakuan sendi, dan menjaga mobilitas.
Menghindari sinar matahari
Sinar matahari bisa memicu luka bakar dan ruam kulit pada beberapa orang yang menderita lupus. Karena itu, pasien yang sensitif terhadap sinar matahari harus menghindari paparan sinar antara pukul 10 siang dan 3 sore. Bila berkegiatan di luar ruangan, gunakan tabir surya dan pakaian pelindung kulit.
Hindari rokok
Pengidap lupus yang merokok harus menghentikan kebiasaannya. Asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta memperparah kerusakan organ yang disebabkan oleh penyakit lupus.
Terapi alternatif dan diet
Pasien lupus juga bisa menjalani terapi alternatif untuk mendapatkan ketenangan dan mengurangi stres, misalnya dengan yoga dan meditasi. Perbaikan pola makan juga penting untuk menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.